Istilah “Perang Dingin” muncul pada tahun 1947 yang diperkenalkan
oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat, sebagai
interpretasi dari hubungan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.
Seperti yang kita ketahui Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah Periode
dimana terjadi berbagai konflik, ketegangan dan kompetisi antara Amerika
Serikat sebagai Blok Barat dan Uni Sovyet sebagai Blok timur pada 1947-1991.
Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang, yaitu koalisi militer,
ideologi, psikologi, industri, perkembangan teknologi, pertahanan, perlombaan
Nuklir, persenjataan dan masih banyak lagi. Yang ditakutkan dari peperangan ini
adalah akan berakhir dengan perang Nuklir meskipun pada akhirnya hal tersebut
tidak terjadi.
Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet serta
sekutu-sekutu mereka berawal dari masalah pada masa penyelesaian perang Dunia
II. Dalam Perang Dunia II, keduanya mempunyai hubungan yang dapat dibilang
harmonis sebagai satu sekutu dan memenangkan perang atas Jerman, Italia dan
Jepang. Kemenagan tersebut ternyata tidak diikuti dengan perdamaian sejati,
persekutuan keduanya akhirnya dinodai dengan perbedaan ideologi yang sangat
Kontras antara Kapitalis-Liberalis dan Komunis. Keduanya malah berseteru
setelah berhasil melawan Jerman, Italia dan Jepang. Konfrensi antara Stalin
(Uni Sovyet), Roosevelt (AS) dan Churchill (inggris) yang dikenal dengan
Konfrensi Teheran pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap peristiwa-peristiwa selanjutnya. Dalam konfrensi tersebut, mereka
menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan mencari strategi militer terbaik.
Pada konfrensi Pasca Perang di
Postdam Juli 1945, perbedaan yang terpendam cukup lama tentang Eropa Timur,
akhirnya muncul kembali. Presiden USA, Harry S Truman, dia mempunyai kebijakan yang
berbeda dari pada pendahulunya, ia menginginkan diadakannya pemilu yang bebas
dikawasan Eropa Timur. Keinginan tersebut langsung ditentang oleh
Stalin, karena Stalin beranggapan bahwa jika hal tersebut diterpkan maka Eropa
Timur akan membentuk pemerintahan yang anti Sovyet maka dari itu Stalin tidak
mengijinkanya.
Perbedaan pandangan antara Uni
Sovyet dan Amerika Serikat dalam konfrensi Postdam tersebut dapat dibilang
sebagai embrio dari Perang Dingin. Masyarakat Amerika Serikat yang berada dalam
pengaruh Perang Suci terhadap Hitler dan pandangan Politik Amerik yang mendapat
pengaruh dari jutaan Pemilih dari Eropa Timur, ingin pemilu yang bebas dinegara
yang telah diduduki oleh Uni Sovyet. Dilain pihak Stalin yang merasakan kehancuran negrinya akibat
serangan pasukan Nazi menginginkan keamanan militer yang total dari Jerman dan
Eropa Timur. Stalin percaya bahwa negara Komunis mampu menjadi kawan
bagi Uni Sovyet maka dari itu jika pemilu bebas diadakan maka akan menghasilkan
pemerintahan yang bermusuhan dengan Uni Sovyet.
Reaksi Amerika Serikat ternyata
berlebihan, hal ini mulai nampak pada Mei 1945, sebelum diselenggarakanya
konfrensi Postdam, Truman mengusulkan bahwa semua bantuan kke Uni Sovyet harus
dihentikan. Pada Oktober Truman menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan
pernah mengakui sebuah pemerintahan jika pemerintahan tersebut didirikan secara
paksa dan mengabaikan aspirasi politik rakyatnya. Maret 1946, mantan PM
Inggris, Churchill juga menyatakan pada rakyat Amerika bahwa “Tirai Besi” telah
digelar diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa dalam dua kubu
yang berlawanan. Sikap saling mencela ini akhirnya menjadi bagian dari
kehidupan politik Amerika, Amerika sendiri merespon hal tersebut dengan
melakukan mobilisasi di berbagai bidang.
Hal ini semakin memanas saat agen-agen rahasia Sstalin menyatakan “
perjuangan ideologi melawan imperialisme Kapitalis”. Partai Komunis Besar dengan agresif
mnentang pemerintahan mereka melalui cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni
Sovyet juga melakukan tekanan pada Iran dan Turki yang pro dengan Amerika.
Perang Sipil yang didukung oleh Amerika Serikat juga terjadi di Yunani dan
Cina.
Untuk menaggapi Uni Sovyet, Amerika Serikat melakukan politik
Containing atau pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah dikuasai
oleh Tentr Merah melalui Doktrin Truman.
Truman meminta Amerika Serikat untuk mengirim bantuan militer ke Yunani dan
Turki, agar negara-negara barat tidak jatuh ke tangan komunis, Amerika juga
menawarkan bantuan melalui Marshall Plan.
Marshall Plan akhirnya mendapat
penolakan dari Stalin, sebagai reaksi dari itu Stalin membentuk sistem
Pemerintahan Sovyet, satu partai diktator komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada
Februari 1948, merupakan jawaban Uni Sovyet atas Amerika Serikat. Pendudukan
tersebut menimbulkan kecemasan terhadap berkembangnya komunisme di Eropa yang
dimulai dari Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin memblokade semua lalu lintas dari zone
pendudukan barat di Jerman ke Berlin Barat, sekutu meresponya dengan melakukan
“Jembatan Udara”, yang terbang ke Brlin Barat selama 324 hari yang mengangkut
bahan makanan ke Berlin sebagai bentuk dari politik Containing.
ulasan yang bagus
BalasHapus