A) Zaman Kamakura
(1192 M – 1333 M)
Zaman bakufu Kamakura menghasilkan
kebudayaan tersendiri dengan menggabungkan unsur –unsur kebudayaan samurai yang
baru bangkit pada kebudayaan istana. Dapat dikatakan bahwa hal ini berarti
kebangkitan kembali kebudayaan asli Jepang. Yang paling menonjol dalam
kebudayaan zaman ini adalah bangkitnya aliran – aliran agama budha.
Dalam bidang kesenian, masa ini merupakan zaman emas seni
pahat yang berupa patung keagamaan maupun patung manusia biasa. Dalam bidang
seni lukis, dihasilkan lukisan gulung yang bermutu, sedangkan dalam bidang
arsitektur terjadi pembangunan kuil dengan corak Sung yang di Jepang dikenal
sebagai tenjiko-yo dan karayo. Sedangkan, dalam bidang kesusastraan, zaman ini
ditandai dengan munculkan apa yang disebut “ Babat Ksatria” disamping puisi dan
prosa bangsawan tradisional.
Pada
masa keshogunan kamakura industry mengalami kemajuan. Karena dibukanya daerah –
daerah baru untuk penanaman padi dan kemajuan dalam teknik pertanian, produksi
pertanian berlipat ganda dan kerajianan tangan juga mengalami perberkembangan.
Perdagangan tumbuh dengan subur dan pasar –pasar yang diadakan 3 kali dalam
sebulan, berkembang di pusat –pusat dalam shoen, di pusat komunikasi penting,
dan di depan pintu gerbang kuil –kuil dan tempat ibadat. Pembuatan mata uang di
Jepang telah lama dihentikan, tetapi system ekonominya mulai berkembang.
A) Keadaan Shogun Setelah Pemerintahan Yuritomo
Setelah Yoritomo wafat jabatan
shogun digantikan oleh putranya yoriie dan Sonetomo yang menjabat secara
bergantian. Namun sanetomo dibunuh oleh putra Yoriie, Kugyo dan keturunan
Minomoto berakhir setelah tiga generasi. Kujo Yoritsune saudara jauh Yoritomo
dari Kyoto dan diangkat menjadi shogun. Melihat kondisi Yoritsune yang masih
kanak – kanak maka ia hanya dijadikan boneka. Maka pemerintahan berada di
tangan mangkubumi. Yamg waktu itu depegang oleh Hojo Tokimasa, dan setelah
wafatnya Hojo Tokimasa jabatan mangkubumi dijabat oleh putranya Yoshitoki.
Dengan
terhapusnya garis keturunan Minomoto membuka kesempatan bagi kaisar Gotoba dalam usaha pengembalian kekuasaan kaisar
dalam pemerintahan. Kesempatan yang terbuka di manfaatkan oleh Kaisar Gotoba
untuk memberikan perintah kepada propinsi untuk menggulingkan Yoshitoki. Dan
Kaisar Gotoba mengundurkan diri dan putranya kaisar Juntoku yang juga telah
menarik diri, dibuang ke pulau Sado. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa
Jokyu. Akibat kemenangannya bakufu
mengambil alih lebih dari tiga ribu daerah milik istana. Dengan hal ini
Yoshitoki diganti oleh Yasutoki dan kemudian oleh Tokiyori yang memperoleh
sumpah setia rakyat banyak karena cara pemerintahannya yang adil dan tegas.
C. Bakufu Muromachi
Bakufu ini didirikan oleh Yoshimitsu.
Kedudukan Yosimitsu selain sebagai shogun juga menjabat sebagai menteri utama,
dengan jabatan ini ia mengambil bagian dalam kehidupan politik istana. Jabatan
penasehat utama bagi Shogun yaitu Kanre di pegang secara bergantian oleh tiga
cabang keluarga Ashikaga, kaum Hosakawa, kaum Shiba dan kaum Hatakeyama
Para
Shugo pada zaman Muromachi tidak mengabdi secara mutlak kepada Shogun,
melainkan bertindak sesuai dengan kepentingannya masing-masing sehingga
mengakibatkan landasan lembaga Bakufu menjadi sangat rapuh. Sementara itu
shogun kedelapan, Yoshimasa mengabaikan pemerintahan dan hidup secara mewah
tanpa memperhatikan pendeeritaan rakyat. Hal ini dilanjutkan dengan
Pertentangan antara Hosokawa Katsumoto, dan Yamana Mochitoyo yang berpengaruh
menjadi semakin ruwet karena perselisihan sekitar masalah pergantian Shogun.
Pertempuran yang di mulai di Kyoto pada
tahun 1467, pertempuran ini di kenal sebagai perang saudara Onin. Akibatnya
istana kekaisaran serta sejumlah tempat tinggal bangsawan, kuil serta tempat
ibadah di Kyoto terbakar. Perang onin mengakibatkan surutnya wewenang dan
kehancuran masyarakat berlangsung tanpa kendali. Peperangan yang berlangsung
selama 1 abad ini dikenal dengan periode Sengoku.
Pada masa terjadinya zaman Sengoku, orang –
orang eropa mulai berdatangan ke jepang untuk yang pertama kalinya. Kemudian
dibukalah hubungan dengan bangsa barat. Pada tahun 1543 kapal portugis berlabuh
di Tanegashima yang terletak dibagian selatan Kyushu. Mereka dating dengan
membawa senjata dan diterima oleh jendral jepang serta dengan cepat menyebar
keseluruh jepang.
Pada tahun 1549 Fransiskus,salah seorang
pendiri Ordo Jesuit, tiba di Kagoshima dan membawa agama Kristen ke Jepang. Ia
tinggal di jepang Selma dua tahun tiga bulan tetapi dalam waktu itu para
misionaris berdatangan ke Jepang dan berusaha memperluas agamanya. Pada tahun
1582 jumlah penganut agama Kristen cukup banyak. Hideyoshi memberi perlindungan
bagi agama Kristen tetapi ia cucriga atas agama Kristen akan mengalahkan agama
Jepang Shinto dan budha yang merusak masyarakat.
Oda Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya
dengan memakai teknologi Eropa dan senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan
Jepang sebelum tewas terbunuh dalam Peristiwa
Honnōji
1582. Toyotomi
Hideyoshi
menggantikan Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada
tahun 1590.
Pada
zaman Nobunaga dan Hideyoshi para Daimyo baru dan pedagang-pedagang kaya mulai
menciptakan kebudayaan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan
terbuka. Dengan perkembangan arsitektur istana, timbul menghias pintu-pintu
geser dan dinding-dinding rumah dengan lukisan dekoratif yang berwarna warni.
a. Keadaan Masyarakat dan kebudayaan pada masa pemerintahan Muromachi
Sepanjang zaman ini organisasi otonom
tumbuh di lingkungan pertanian. Para petani berkumpul untuk melindungi
desa-desanya dari perusakan akibat perang. Dan sering kali mereka menolak
pembayaran pajak yang terlalu tinggi atau pemerasan oleh lintah darat.
Pemberontakan ini disebut Ikki. Di distrik Hokuriku dan Kinki, beberapa Ikki di
atur oleh penganut Sekte budha Jodo shin dan Dikaga, Ikki berhasil
menggulingkan Shugo local. Pemberontakan ini dikenal sebagai Ikko-Ikki.
Dalam
bidang industry mengalami perkembangan yang luar biasa. Pertanian,
perikanan,dan pertambangan maju pesat. Dalam bidang sastra, kesusastraan
bangsawan tradisioner mengalami kemunduran, tetapi kesusastraan rakyat biasa
mulai muncul dalam bentuk-bentuk seperti Renga (sajak berantai),
Otogizoshi(cerita populer), drama dan komedi. Dalam perkembangan kebudayaan
terdapat perpaduan yang semakin akrab antara kebudayaan samurai dan bangsawan.
Contohnya: kinkaku (paviliun perak) yang didirikan oleh Yoshi mitshu dan
Ginkaku(pavilion perak) yang dididrikan oleh Yoshimasha, bangunan ini
memperlihatkan kombinasi arsitektur samurai dengan arsitektur Budha.
D) Bakufu Edo
Tokugawa
leyashu meneruskan pemerintahan dari Toyomi Hideyoshi dan menyempurnakan
persatuan bangsa. Ia memperkuat kedudukannya selama zaman Nobunaga dan di beri
wilayah delapan provinsi di daerah kanto oleh Hideyoshi.Dengan demikian ia
membangun kekuatan yang bermarkas besar di Edo. Tokugawa leyashu memperoleh
keberuntungan dari pertikaian yang terjadi antara pertikaian tentara Hedeyoshi
dengan Ishida Mitshunari dalam perang yang menentukan Disekigahara memperoleh
kemenangan yang besar. Hasilnya ia memperoleh pengukuhan hegemoni dari kaum
Tokugawa. Pada tahun 1603 Leashu di tunjuk menjadi Shogun oleh kaisar.
Pemerintahan samurai pusat didirikan yang
mengambil langkah pengendalian para daimyo, tekanan atas istana serta pengawasa
atas para petani. Pengendalian terhadap para Daimyo memakan hampir seluruh
tenaga leyashu, karena beberapa diantaranya menjadi kawasan sejawatnya dibawah
Hideyoshi.
Leyashu menempatkan para daimyo yang tidak
mempunyai ikatan erat dengan keluarga Tokugawa di daerah-daerah yang jauh
misalnya di daerah Tohoku, sikoku, dan Kyushu. Dan juga menetapkan kitab
undang-undang bagi keluarga ksatria yang mengatur secara tertulis kewajiban
oara Daimyo. Leyashu juga menetapkan system yang di kenal sebagai Sankinkotai
yang mewajibkan para daimyo untuk mrngabdi secara bergantian di Edo, sementara
istri dan anak-anaknya harus tetap tinggal di daimyo. Para daimyo berada di
bawah kawasan Bakufu dan secara mutlak bertugas mengabdi kepada Shogun.
System
penentuan kedudukan social seseorang dengan cara mengolongkan dalam salah satu
dari empat kelas, yaitu samurai,petani,dan buruh atau pedagang yang di terapkan
secara ketat. Hubungan feodal antara tuan dan hamba yang di pegang oleh para
samurai dan di perluas di setiap kelas. Ikatan ketat yang serupa mengikat tuan
tanah dan penghuni dikalangan para petani, mengikat murid kepada para karyawan
ahli dikalangan pertukangan dan mengikat pegawai kepada kepala usaha di antara
para pedagang. Pelanggaran ikatan ini di larang keras karena di anggap
melanggar tata susunan masyarakat.
a. Perkembangan Sosial Budaya Pada Masa Bakufu Edo
Sejak pemeritahan Letshuna, bakufu
mulai melonggarkan cara pemerintahan militer yang ketat untuk lebih memberi
tekanan pada usaha pendidikan dan kebudayaan karena landasan bakufu telah aman
dan perlu pengendalian terhadap para daimyo. Selama zaman administrasi
birokrasi, industry domistik memperlihatkan perkembangannya dan produksi
bertambah dengan cepat. Perhubungan juga mengalami perbaikan, peredaran
bahan-bahan konsumsi menjadi lancar dan perdagangan juga bertambah maju. Pada
puncak kemakmurannya, Edo merupakan kota yang terbesar di antara kota istana
dan di perkirakan mempunyai penduduk satu juta orang. Dengan hal ini kemakmuran
ekonomi, ilmu pengetahuan, kesastraan, dan kesenian maju dengan pesat.
Kemajuan juga tercapai dalam
penelitian sejarah Jepang, yang membawa pendekatan baru terhadap studi
Mithe-Mithe. Dalam bidang kesusastraan timbul banyak sastra yang bersumber pada
kehidupan kelas pedagang. Dalam bidang kesenian aliran Kano menjadi sumber
pelukis-pelukis resmi bagi lembaga Shogun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar