Kamis, 24 Mei 2012

Runtuhnya Kekuasaan Shogun

A) Kondisi Akhir Shogun Kondisi Budaya, Ekonomi dan ilmu pengetahuan

            Setelah masuknya ekonomi uang keseluruh bangsa serta semakin banyaknya tuntutan selera ekonomi kekeyaan semakin menumpuk ditangan keles pedagang. Kondisi Bakufu sendiri berada dalam kesulitan keuangan sedangkan para samurai dan petani berada pada kondisi kemiskinan. Setelah jaman Genroku berusaha untuk membangun kembali keuangan dengan cara mencetak ulang mata uang. Menetapkan pajak “kemawahan” (Goykin ) bagi pedagang kaya tetapi cara itu tidak berhasil.
            Yoshimune shogun kedelapan, mengeluarkan larangan keras terhadap kemewahan dan dekadensi. Ia mendorong berkembangnya seni beladiri dikalangan kaum samurai dan memerintahkan seluruh bangsa untuk hidup secara sederhana. Langkah lainya untuk membantu keadaan keuangan berusaha mendorong pembukaan tanah pertanian baru dan pertumbuhan industry. Hasil – hasil perbaikan ini juga tidak memuaskan.
            Dengan bertambahnya kesulitan keuangan, Bakufu dan para daimyo menjadi semakin keras berusaha memungut pajak dari petani, yang mengakibatkan petani menderita kemiskinan yang semakin parah. Banyak diantara mereka terpaksa melepaskan tanahnya dan menjadi buruh tani meskipun beberapa petani yang lebih baik keadaanya mulai membuka toko minuman keras atau menjadi lintah darat. Petani yang paling miskin mulai berkelompok untuk membela haknya dengan cara paksa atau untuk memberontak.
            Novel – novel populer dicetak dalam jumlah besar termasuk share–bone yaitu novel pendek yang mengambil tema kehidupan di tempat – tempat hiburan dan Yomihon, yaitu roman –roman sejarah panjang.  Dalam bidang kesenian. Bentuk – bentuk baru seperti nanga yang berasal dari gaya populer di Cina Ming Ch’ing, atau gaya realisme yang berasal dari penelitian akan alam seperti yan terlihat dalam karya Maruyama Okyo. Sedangkan seni mencetak gambar dengan dengan cukilan kayu yang disebut ukiyo-e mengalami kemajuan dalam segi teknis yang menuju kepada jaman emas nishiki-e (gambar cetak polychrome).     Baik dalam tema maupun pada pribadi senimanya.  Pendidikan tersebar ke seluruh Negara. Disampin sekolah – sekolah yang diselenggarakan oleh Bakufu dan Clan, juga terdapat terakoya atau sekolah di kuil, yang merupakan sumber pendidikan bagi anan – anak pedagang dan petani, dan merupakantempat dimana mereka dapat memperoleh dasar – dasar pendiikan diantaranya membaca, menulis, berhitung.
            Dalam bidang ilmu pengetahuan, ajaran konghuchu resmi tetap berlangsung seperti biasanya, tetapi jaman ini menyaksikan tampilnya Koku-Gaku (studi nasional) yang mulai mengimbangi perhatian yang berlebihan pada ilmu pengetahuan dari Cina dengan studi bahasa Jepang kuno, dan menganjurkan kembalinya cara hidup dan pemikiran kuno dan bersifat pribumi. Deretan sarjana yang dimulai dengan Kada-No-Azumamaro hingga Kamo-No-Mabuchi, Motoori Norinaga dan Hirata Aksutane, menandakan suatu kebebasan baru bagi ilmu pengetahuan jepang dan lolosnya dari pandangan yang sekian lama dikuasai oleh ilmu pengetahuan Cina. Koku-gaku juga dapat disebut ilmu pengetahuan baru dalam pengertian bahwa orang –orang yang bertanggung jawab atasnya terutama terdiri dari orang yang berasal dari kelas pedagang atau petani.
            Cabang ilmu pengetahuan lain ialah ran-gaku atau “ ilmu pengetahuan belanda”. Bahasa belanda telah lama dikenal oleh para penterjemah untuk bahasa belanda di Nagasaki, tetapi shogun yoshimune menyuruh Aoki Konyo dan sarjana lain untuk mempelajari bahasa tersebut. Maeno ryotaku, murid aoki bersama dengan sarjana – sarjana lain berusaha keras dan berhasil menterjemahkan kitab Tafel anatomia, karya belanda mengenal anatomi, dan sejak zaman ini bahasa Belanda dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan denganya menjadi cabang ilmu pengetauan yang diakui di Jepang, yang secara menyeluruh dikenal sebagai Ran-gaku. Melalui ilmu bahasa, cabang ilmu pengetahuan ini berkembang higga mencakup pelajaran dalam berbagai bidang dari dunia barat, dan banyak pengetahuan baru seperti ilmu kedokteran, ekonomi, ilmu alam dan kimiadiperkenalkan di Jepang.
Pemerintah Tokugawa mengalami masa kejayaan yang panjang tetapi pada abad ke-19, kekuasaan Tokugawa mulai mengalami kemunduran.Kaum samurai makin mengalami kesulitan keuangan dan hutang yang terus meningkat. Di kota-kota mulai terjadi ketegangan-ketegangan antara pedagang kaya dengan rakyat miskin, di desa-desa mulai ada perbedaan antara yang memiliki tanah dan yang tidak memiliki tanah (Suryohadiprojo,1982:21). Selain penyebab diatas, faktor lain yang meyebabkan runtuhnya pemerintahan Tokugawa adalah berikut ini
a.Kaikoku (Pembukaan Negara)
Selama kurang lebih 250 tahun Jepang menutup diri dari pengaruh luar.Jepang tidak menyadari adanya kemajuan-kemajuan yang diperoleh bangsa barat, terutama dalam bidang industri. Perkembangan kapitalisme mengakibatkan revolusi industri, sehingga bangsa barat melihat luar negeri untuk mencari daerah pemasaran bagi hasil industrinya dan mencari sumber bahan baku yang baru. Menjelang akhir abad ke-17 bangsa barat mendesak untuk mengadakan hubungan dagang dengan Cina dan Jepang. Bangsa barat yang pertama datang ke Jepang adalah Rusia (Nurhayati,1987:33)
Pada tahun 1853 Amerika mengirimkan utusan yang dipimpin oleh Commodore Matthew.C.Perry yang masuk ke Jepang melalui teluk Edo. Menurut Nurhayati (1987 ;35), Perry membawa surat resmi dari presiden Amerika Serikat yang menyatakan ingin mengadakan hubungan dagang dengan Jepang dan juga dijelaskan bahwa kedatangan Perry adalah untuk meminta : Perlindungan bagi pelaut Amerika yang mengalami kecelakaan di laut. Pembukaan kota-kota pelabuhan bagi kapal-kapal Amerika untuk melakukan perbaikan kapal dan menambah perbekalan.Pembukaan kota-kota pelabuhan untuk perniagaan.
Setelah surat itu disampaikan, pemerintahan bakufu meminta waktu satu tahun untuk mempertimbangkan hal tersebut. Setahun kemudian Perry kembali lagi ke Jepang dengan membawa armada perangnya untuk memaksa Jepang agar mau membuka hubungan dengan Amerika.Perry tidak segan-segan mengancam dengan kekerasan.Rakyat Jepang menolak kedatangan bangsa asing dan mereka menyerukan slogan yang dikenal dengan Sonno Joi yang berarti hormati Tenno dan usir kaum biadab (maksudnya orang-orang asing).Mereka menunjukkan sikap yang anti terhadap bangsa asing. Di beberapa wilayah rakyat Jepang mengadakan kekacauan-kekacauan untuk mengusir bangsa Barat (Nurhayati,1987:45).
Pada tanggal 31 Maret 1854 pemerintah Tokugawa akhirnya menandatangani perjanjian dengan Amerika di Kanagawa yakni sebuah kampung  nelayan di Yokohama, lalu Amerika menempatkan Konsul Jendral yang bernama Townsend Harris di Yokohama. Dengan demikian akhirnya Jepang dibuka setelah pengasingan yang berlangsung sepanjang 250 tahun dan tidak lagi merupakan sebuah negara terpencil dari masyarakat dunia (Nurhayati,1987:33).
b. Pemberontakan dalam Negeri
Sejak terjadinya pembukaan negara, pemberontakan dalam negeri semakin meningkat karena rakyat Jepang tidak menginginkan perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemerintahan Tokugawa, terutama pihak kekaisaran karena perjanjian itu belum memperoleh izin dari kaisar.Penandatanganan perjanjian ini menimbulkan kekesalan dan gerakan anti pemerintahan bakufu yang diwakili oleh daimyo Tozama. Hal-hal yang mereka tentang antara lain adalah menentang adanya hubungan dagang dengan orang asing, menginginkan pengembalian fungsi politik kepada kaisar, dan ingin menegakkan kembali pemujaan terhadap Tenno dan agama Shinto serta kembali pada Shintoisme yang murni sebagai reaksi dari Ryobu Shinto dan Budhisme (Nurhayati,1987:45).
Perjanjian dengan negara Barat juga membawa dampak dimana perdagangan berkembang pesat. Golongan petani merupakan produsen yang sangat membantu kehidupan golongan lain. Tetapi mereka sangat menderita karena diwajibkan membayar pajak yang sangat tinggi dengan sebagian hasil panen mereka.Ada semboyan yang berbunyi “kepada petani jangan diberi kehidupan maupun kematian” artinya bahwa setiap petani harus ditempatkan sebagai kelas masyarakat yang hanya wajib berproduksi dan membayar pajak.
Akibatnya kehidupan petani semakin sulit dan akhirnya banyak yang meninggalkan lahan pertaniannya dan menjadi buruh tani di tanah pertanian orang lain. Mereka juga mulai membentuk kelompok-kelompok untuk membela haknya dengan kekerasan, memberontak, dan melawan pemerintah (Nurhayati,1987:19). Pemberontakan petani yang tidak puas terhadap pemerintah semakin hari semakin mengacaukan keadaan Jepang saat itu.Disamping bencana alam dan bahaya kelaparan yang sering terjadi pada pemerintahan Tokugawa menambah semangat rakyat untuk meruntuhkan kedudukan shogun.
Akibat dari penandatanganan perjanjian tersebut, pemerintah Tokugawa tidak lagi memperoleh kepercayaan dari rakyat untuk melindungi mereka dari pengaruh luar dan tidak dapat memberikan perlindungan terhadap rakyatnya.Alasan ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang ingin menggulingkan kekuasaan Tokugawa.Setelah terjadi beberapa peristiwa buruk, maka pada tahun 1867 pemerintah Tokugawa menyerahkan kekuasaan pada kaisar Meiji. Dengan demikian pemerintahan Tokugawa berakhir dan kekuasaan penuh berada di tangan kaisar (Sihombing,1997:51).
Pada awalnya pemerintahan Shogun dapat membuat kedamaian.Tetapi di balik itu pemerintahn Shogun mempraktekan pemerintahan dengan tangan besi dan untuk kepentingan rezimnya. Keluarga Tokugawa sebagai keluarga Shogun terakhir yang memerintah Jepang sebelum Restorasi mempunyai koordinasi sebagai berikut: 
1. Shogun: sebagai pemimpin pemerintahan (kaisar hanya sebagai lambang saja). 
2. Para Daimyo: sebagai pemerintahan Gubernur/ Provinsi. 
3. Samurai-samurai: sebagai serdadu. 
Semua Shogun Tokugawa berpegang pada tradisi kuno yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan Amaterasu Omokami dan disusun memerintah dengan tangan besi.Kaisar terakhir pada masa Tokugawa adalah Keiji sedangkan ibukota negaranya adalah Yedo. Kota tersebut merupakan pusat administrasi dengan segala hukum dan undang-undangnya yang akan menjamin supremasi bagi Shogun Tokugawa. Pemerintahan Shogun selalu menentang aktifitas dan inisiatif dari setiap inidividu.Semua aktifitas diawasi oleh pemerintah Shogun.Pada pertengahan abad ke-19 bagian kedua pemerintah Shogun menghadapi keruntuhan. 
C. Gokajo no Goseimon
Tokugawa Yoshinobu, Shogun Tokugawa yang ke-15, menyampaikan pengunduran dirinya kepada kaisar pada bulan November 1867, mengakhiri kekuasaannya yang kurang lebih dua abad lamanya. Pada tanggal 3 Januari 1868 dikeluarkanlah sebuah pernyataan resmi tentang restorasi dan kemudian dibentuk suatu pemerintahan yang sesuai dengan pola kuno dimana kaisar menangani masalah-masalah politik.Pada tanggal 3 Januari itu pulalah para pendukung restorasi mengambil keputusan-keputusan penting tentang peranan keluarga Tokugawa dalam rezim yang baru.
Pada tanggal 6 April 1868 kaisar mengeluarkan Sumpah Jabatan (Gokajo no Goseimon) yang sangat penting yang terdiri dari lima pasal, yang menggambarkan garis besar asas-asas yang harus dianut oleh pemerintahnya. Isi dari piagam tersebut yakni :
1.                  Dewan-dewan musyawarah akan dibentuk secara luas dan tiap-tiap kebijaksanaan akan ditetapkan berdasarkan musyawarah ; golongan tinggi dan rendah harus bersatu dalam melaksanakan rencana-rencana bangsa dengan penuh gairah ;
2.                  Semua warga sipil dan pejabat militer dan rakyat diijinkan untuk memenuhi cita-cita mereka, dengan demikian tidak ada ketidak puasan antara mereka.
3.                  adat istiadat masa lalu yang tidak baik harus dihapus, dan asas-asas yang adil dan wajar haruslah menjadi dasar kebijaksanaan kita ; Pengetahuan harus dicari keseluruh dunia dan dengan demikian kesejahteraan kerajaan dapat ditingkatkan.
Meskipun pasal yang pertama tidak dimaksudkan sebagai suatu pernyataan tentang demokrasi modern, sumpah jabatan itu, bagaimanapun adalah sangat progresif untuk masa itu.Sumpah itu menguatkan asas politik yang baru berupa mendengarkan pendapat umum dan membuka negeri bagi hubungan persahabaan dengan semua negeri di dunia.
Pemerintah kerajaan segera mengumumkan satu rangkaian pemusatan otoritas politis di dalam negara kesatuan, industrialisasi ekonomi, undang-undang pokok kaisar, wajib militer yang universal, dan penciptaan suatu sistem pendidikan di seluruh negara.Dengan demikian di masa datang tidak ada masyarakat yang buta huruf.
Perubahan-perubahan dalam pemerintahan ini disusul dengan langkah-langkah yang meninggalkan tradisi lama. Pemerintah baru mencatat kenyataan bahwa Edo merupakan pusat politik bangsa, dan dalam bulan November 1868 pemerintah secara resmi memberinya nama baru Tokyo (ibukota sebelah timur). Dalam bulan November kaisar hijrah dari Kyoto ke ibukota baru itu dalam suatu pawai kebesaran, dan menetapkan kediaman resmi tetapnya disana pada awal tahun 1869. .
Pada umumnya rezim baru itu menekankan pentingnya kaisar memerintah bangsa.Maka setelah wafatnya kaisar Komei pada tahun 1866, anak laki-lakinya yang baru berumur empat belas tahun yaitu Mutsuhito menggantikannya.Semua pengumuman resmi pemerintah baru dibuat atas namanya. Pada bulan Oktober 1868 Kaisar mengumumkan bahwa masa tahun-tahun pemerintahannya adalah ”Meiji” (pemerintahan yang cerah). Dengan demikian maka restorasi kerajaan tahun 1867 – 1868 dikenal dengan nama Restorasi Meiji, dan tahun-tahun antara 1868 – 1912 disebut era Meiji, karena Mutsuhito wafat tahun 1912.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar