Sebelum Yoshinaka
tewas, Yoshinaka terlebih dahulu berhasil memaksa kaisar Go-Shirakawa untuk
mengangkatnya sebagai sei-i-tai-shogun. Jabatan shogun hanya dikuasai Yoshinaka
dalam waktu pendek karena tak lama kemudian Yoshinaka tewas ditangan sepupunya
Yoshitsune dalam pertempuran Awazu. Setelah memenangkan perang Genpei, Minamoto
no Yoritomo khawatir adiknya Minamoto no Yoshitsune akan mengangkat senjata
merebut kekuasaan klan Minamoto dari tangannya.
Maklumlah, sebagian
dari kemenangan klan Minamoto dalam perang Genpei berasal dari keberhasilan
pasukan pimpinan dua adiknya Noriyori dan Yoshitsune dalam memenangkan
pertempuran demi pertempuran. Akhirnya Minamoto no Yoshitsune sendiri dipaksa
bunuh diri bersama istri dan anak-anaknya. Kakaknya Minamoto no Noriyori
sendiri tewas dalam kecelakaan berburu tak lama setelah menolak perintah
Yoritomo untuk menangkap Yoshitsune. Rumor mengatakan Yoritomo juga khawatir
kalau Noriyori memberontak jika Yoritomo menghabisi adik mereka berdua
Yoshitsune, sehingga Noriyori juga harus disingkirkan.
Setelah Yoritomo
tak punya saingan lagi untuk menguasai klan Minamoto, Yoritomo diangkat menjadi
shogun kedua dari klan Minamoto sekaligus shogun pertama jaman Kamakura.
Yoritomo melanjutkan sistem yang dipakai rival ayahnya, Taira no Kiyomori,
dengan menetapkan kekuasaan tertinggi pemerintahan berada ditangan kasta
samurai dengan kaisar sebagai simbol. Mulai sejak itu pula ditetapkan, gelar
shogun hanya diberikan kaisar untuk keturunan klan Minamoto.
A)
System pemerintahan keshogunan awal
Awal keshogunan dimulai saat kelas penguasa
( kaum aristokrat ) mendapat kekuatan dan legitimasi dari kaisar yang berkuasa
pada saat itu, ini semua berkat usaha mereka mendekati dan mempengaruhi kaisar.
Mereka berasal dari kalangan kaum tani kaya yang membentuk suatu perkumpulan
keluarga dari klan-nya sendiri dan mereka berhasil menemukan dasar yang baik
untuk menggalang kekuatan melalui pengelolaan pertanian yang baik. Berpangkal
pada ikatan-ikatan itulah mereka berhasil mengukuhkan kelas penguasa tradisional
dan menciptakan masyarakat feodal baru.
Pemerintahan ke-Shogun-an terbentuk pada
periode Kamakura antara tahun 1192-an M. Kalau sejak periode Nara dan Heian,
kekuasaan pemerintahan dapat dikatakan berada secara langsung dalam tangan
kaisar . Yang kemudian pada periode selanjutnya di serahkan kepada pejabat
tinggi kerajaan, yang biasa kita kenal sebagai Wasir (perdana menteri), tetapi
pada periode kamakura ini mulailah pemerintahan dipegang oleh kaum samurai.
Di
tahun 1192 ini, kaisar menunjuk Minamoto no Yoritomo sebagai Shogun pertama di
jepang. Shogun sendiri mempunyai arti panglima tertinggi tentara. Tapi sebelum
kaisar menunjuk Minamoto no Yoritomo sebagai Shogun , Minamoto no Yoritomo
telah lebih dahulu mengangkat dirinya sebagai shogun yang pertama. Dan akar
politik ke-Shogun-an selanjutnya berasal dari periode Kamakura ini. Pada
periode ke-Shogun-an ini, kaum samurai diangkat sebagai polisi dan pemungut
pajak dan ditempatkan pada semua distrik di seluruh kerajaan. Di periode ini
muncul sekte budha baru dengan doktrin-doktrinnya yang tersebar amat cepat ke
dalam kalangan rakyat jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar